teks berjalan

WELCOME TO MY BLOG AND THANK YOU FOR YOUR VISIT

Selasa, 05 Maret 2019

Wisata Di Malang


Pesona wisata alam Malang dari air terjun, pantai hingga gunung
#1 Mata air Sumber Sirah

Mata air Sumber Sirah yang cantik dengan tumbuhan ganggangnya. Foto oleh @sultan_arizandy
Tempat wisata Mata air Sumber Sirah cocok untuk Kamu yang hobi berenang atau snorkeling. Sebab salah satu yang menjadi keunikan mata air ini adalah kecantikan tumbuhan ganggang hijau yang fotogenik, cocok untuk area hunting foto underwater. Airnya yang jernih dan alami juga nyaman untuk berenang ketimbang kolam buatan yang mengandung banyak kaporit.
Lokasi : Jalan Sunan Gunung Jati, RT.05 / RW.02, Putukrejo, Gondanglegi, Putukrejo, Malang, Jawa Timur 65174

wisata bali


BALI
1. Pantai Kuta

Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah tempat wisata di Bali yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang dekat dengan bandara, pantainya yang indah, biaya yang murah, dan ombaknya yang cocok untuk peselancar pemula. Pantai Kuta juga terkenal dengan panorama matahari tenggelamnya yang sangat indah.
Sebuah fakta unik dari Pantai Kuta adalah sebelum Pantai Kuta menjadi sebuah tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi seperti sekarang ini, Pantai Kuta merupakan sebuah pelabuhan besar, yang merupakan pusat perdagangan di Bali pada masanya.
Dengan pasir putih dan laut birunya, dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang sangat lengkap, Pantai Kuta adalah primadona wisata Bali yang harus Anda kunjungi saat berlibur.

Wisata Di Jatim


JAWA TIMUR
1. Kawah Ijen

Kawah Ijen
Kawah Ijen telah berhasil menjadi ikon kedua dari Jawa Timur yang ketenarannya tidak kalah dengan Bali. Terletak di kawasan Banyuwangi, kawah dari gunung yang terus mengeluarkan belerang ini menjadi tujuan wisatawan yang ingin merasakan pendakian kecil sembari menyaksikan bentang alam yang menakjubkan.
Atraksi yang ditawarkan oleh tempat wisata di Jawa Timur ini adalah kegiatan penambang belerang yang unik. Ada puluhan orang menambang dari pagi untuk membawa bongkahan batu belerang dari gunung hingga ke bawah. Selain itu, Kawah Ijen juga memiliki blue fire yang merupakan salah satu fenomena alam terbaik di dunia.
Saat dini hari, kawasan kawah di gunung ini memendarkan warna biru seperti api. Untuk bisa menyaksikannya, wisatawan harus berangkat pukul 01.00 atau 02.00 pagi agar sinar matahari tidak mengaburkan fenomena menakjubkan ini.

R.A Kartini


RA KARTINI

RA Kartini (INFOGRAFIS) – Tentu masyarakat Indonesia sudah kenal dengan potongan lagu yang berbunyi “Wahai ibu kita kartini puteri yang mulia, sungguh besar cita – citanya bagi Indonesia”. Potongan lagu tersebut merupakan lagu persembahan Indonesia untuk kemuliaan dan perjuangan ibu Kartini di era penjajahan.
Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang rela berjuang untuk rakyat Indonesia di masa penjajahan. Beliau adalah wanita terdidik yang memiliki harapan atas kesamaan gender. Di masa itu memang wanita tidak dihargai, tidak boleh mendapatkan pendidikan yang layak hanya tugasnya harus di rumah mengurus suami, anak dan memasak. Kemudian RA Kartini berjuang agar wanita tidak ditindas dan bisa sejajar dengan pria lewat sebuah perjuangannya yang menyuarakan kebenaran. Beliau memang wanita cerdas yang pemberani hingga semua yang dilakukan memberi arti yang sangat besar bagi wanita Indonesia sampai saat ini. Berikut Biografi RA Kartini, salah satu pahlawan wanita Indonesia yang patut dikenang sepanjang masa.

Sejarah Tuanku Imam Bonjol


Tuanku Imam Bonjol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tuanku Imam Bonjol



Gambar Tuanku Imam Bonjol oleh Hubert de Stuers (sekitar 1820)

Pemimpin Perang Padri
Masa jabatan
k.1821 – k.1837
Penguasa monarki
Informasi pribadi
Lahir
Meninggal dunia
Kebangsaan
Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia, 1772 - wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864) adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.[1] Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.[2]
Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada 1 Januari 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu). Ayahnya, Khatib Bayanuddin Shahab, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota.[3] Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol. Salah satu Naskah aslinya ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat Jalan Diponegoro No.4 Padang Sumatera Barat. Naskah tersebut dapat dibaca dan dipelajari di Dinas Kearsipan dan Perpustakàan Provinsi Sumatera Barat.

Presiden Pertama Soekarno


Soekarno
Soekarno


Masa jabatan
18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967
Perdana Menteri
Wakil Presiden
Mohammad Hatta (1945–1956)
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti

Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun)[note 1][note 2] adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967.[5]:11, 81 Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.[6]:26-32 Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.[6]
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya —berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat— menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.[6] Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.[6] Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.[6]

Pahlawan Soedirman


Soedirman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Sudirman" beralih ke halaman ini. Untuk tokoh lainnya, lihat Sudirman (disambiguasi).
Raden
Soedirman

Masa jabatan
12 November 1945 – 29 Januari 1950
Presiden
Pengganti
Informasi pribadi
Lahir
24 Januari 1916[a]
Bendera Hindia BelandaPurbalingga, Hindia Belanda
Meninggal dunia
29 Januari 1950 (umur 34)
Bendera IndonesiaMagelang, Indonesia
Makam
Penghargaan sipil